Kopi menjadi minuman yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman ini terkenal dengan aroma dan rasa yang khas, sehingga biasanya diminum saat pagi hari sebelum memulai aktivitas atau ketika sedang bersantai. Tak jarang pula kopi dijadikan sebagai teman untuk tetap terjaga di malam hari berkat kandungan kafein yang terdapat di dalamnya.
Tak hanya memberikan efek melek pada mata, kopi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh. Meskipun demikian, para ahli menyarankan untuk membatasi jumlah konsumsi kopi agar tak berdampak negatif pada kesehatan.
Kafein yang terdapat dalam kopi dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain gelisah, pusing, sakit kepala, detak jantung yang meningkat, serta kecemasan.
Untuk menghindari efek samping tersebut, ahli kesehatan merekomendasikan untuk membatasi konsumsi kafein sebanyak 400 mg per hari. Artinya, jumlah maksimal cangkir kopi yang dianjurkan untuk diminum setiap harinya adalah sekitar empat atau lima cangkir saja. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga kesehatan tubuh tetap optimal.
Manfaat konsumsi kopi untuk Kesehatan
Meskipun demikian, jika dikonsumsi sesuai dengan rekomendasi para ahli, kopi dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Lalu, apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi kopi?
1. Konsumsi Kopi dapat meningkatkan Stamina
Konsumsi kopi dapat meningkatkan stamina seseorang karena kandungan kafein yang menjadi stimulan sistem saraf pusat. Efek ini berguna untuk melawan kelelahan dan meningkatkan stamina dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Manfaat tersebut didapatkan karena kafein dapat memblokir reseptor neurotransmitter yang disebut adenosin, sehingga meningkatkan kadar neurotransmitter lain di otak yang mengatur tingkat stamina, termasuk dopamin.
2. Menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2
Dalam jangka waktu yang panjang, konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kopi untuk menjaga fungsi sel beta di pankreas yang berperan dalam memproduksi insulin, yang digunakan untuk mengatur kadar gula darah.
Selain itu, kopi juga mengandung antioksidan yang berperan dalam memengaruhi sensitivitas insulin, mengurangi peradangan, serta meningkatkan metabolisme dalam tubuh yang semuanya berhubungan dengan perkembangan diabetes tipe 2.
3. Menjaga kesehatan otak
Kopi dapat membantu menjaga kesehatan otak dengan melindungi dari gangguan penyakit neurodegeneratif tertentu, seperti Alzheimer dan Parkinson. Selain itu, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang juga dapat menurunkan risiko terkena demensia dan membantu mencegah penurunan kognitif.
4. Membantu mengendalikan depresi
Menurut penelitian, konsumsi setiap cangkir kopi dapat menurunkan risiko depresi sebanyak 8 persen. Oleh karena itu, mengonsumsi kopi dapat membantu seseorang dalam mengendalikan kondisi depresinya.
5. Membantu mengatur berat badan
Menurut penelitian, kopi dapat membantu mengatur berat badan dengan mengubah penyimpanan lemak dan mendukung kesehatan usus. Kedua faktor tersebut memainkan peran penting dalam mengatur berat badan seseorang.
Selain itu, konsumsi kopi juga dapat meningkatkan aktivitas fisik yang berperan dalam membantu seseorang dalam mengontrol berat badannya.
6. Meningkatkan kesehatan jantung
Dikutip dari sumber yang terpercaya, meminum kopi dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung hingga 15 persen. Selain itu, kopi juga terbukti dapat menurunkan risiko terkena gagal jantung secara signifikan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa bagi orang dengan tekanan darah tinggi, sebaiknya membatasi konsumsi kopi karena kandungan kafein di dalamnya dapat memengaruhi tingkat tekanan darah.
7. Menjaga kesehatan hati
Kopi terbukti mampu menjaga kesehatan hati dan mengurangi risiko terkena kanker hati. Selain itu, kandungan kopi juga memiliki manfaat penting dalam menurunkan kekakuan hati yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
8. Membantu memperpanjang umur
Berdasarkan beberapa penelitian, kopi diketahui dapat membantu memperpanjang umur seseorang. Tak hanya itu, kandungan nutrisi pada kopi juga dapat memengaruhi kinerja tubuh dan mengurangi risiko penyakit yang mematikan.
Sehingga, konsumsi kopi yang teratur dapat menjadi salah satu faktor pendukung untuk hidup lebih panjang. Namun, tetap diingat, menjaga kesehatan tubuh juga membutuhkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.
9. Meningkatkan performa saat berolahraga
Minum kopi bisa membantu meningkatkan performa saat berolahraga. Para atlet kerap menggunakan kopi sebagai alat bantu ergogenik. Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa minum kopi sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan tingkat kelelahan yang dirasakan.
10. Mencegah terjadinya penyakit batu empedu
Kopi telah terbukti memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya penyakit batu empedu. Pada tahun 2002, peneliti dari Harvard menemukan bahwa wanita yang minum setidaknya empat cangkir kopi per hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah terkena batu empedu.
Hasil serupa juga ditemukan pada pria melalui sebuah studi sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kopi dapat menjadi pencegahan yang efektif terhadap penyakit batu empedu.
11. Membantu mencegah encok
Sebuah penelitian pada tahun 2007 yang melibatkan pria berusia di atas 40 tahun menunjukkan bahwa minum kopi dalam jangka waktu yang lama dapat membantu mencegah encok. Encok adalah kondisi peradangan yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat. Dalam penelitian tersebut, baik kopi berkafein maupun tanpa kafein memiliki dampak positif dalam menurunkan risiko encok.
Para peserta yang minum enam cangkir kopi per hari memiliki risiko 60 persen lebih rendah untuk terkena kondisi encok.
12. Menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson
Menurut “Journal of American Medical Association” pada tahun 2000, kafein dan kopi dapat menurunkan risiko seseorang terkena penyakit Parkinson. Sebuah studi tahun 2010 juga menemukan bahwa mengonsumsi dua sampai tiga cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko seseorang terkena penyakit tersebut sebesar 25 persen.