Kota Solo atau Surakarta, menjadi destinasi wisata yang populer di Provinsi Jawa Tengah. Wisata budaya dan sejarah menjadi ciri khas Kota Solo dan menjadi daya tarik tersendiri.
Terdapat beberapa ikon kota yang unik dan tidak ditemukan di kota-kota lain, menjadi magnet yang menarik kunjungan wisatawan ke kota budaya ini. Sehingga, saat berkunjung ke Kota Solo, jangan lupa untuk mengunjungi lokasi ikonik yang ada di kota ini.
Ikon kota Solo yang unik dan menarik untuk dikunjungi
Berikut ikon kota Solo yang sayang kalau kamu lewatkan pada saat berkunjung di wilayah Jawa Tengah.
1. Keraton Surakarta Hadiningrat
Ketika mendengar nama Kota Solo atau Surakarta, mayoritas wisatawan pasti akan teringat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat. Ikon kota yang satu ini merupakan sebuah kerajaan yang didirikan oleh Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743. Hingga saat ini, Keraton Surakarta Hadiningrat masih difungsikan sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan.
Para wisatawan dapat menjelajahi area Keraton Surakarta sambil menelusuri sejarah dan budaya Jawa. Ketika berkunjung ke Keraton Surakarta, para wisatawan dapat menemukan berbagai bangunan dan benda-benda bersejarah, seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno, dan lain sebagainya.
Biaya tiket masuk ke Keraton Surakarta sangat terjangkau, yaitu Rp15.000 per orang.
2. Masjid Raya Sheikh Zayed
Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed, sebuah ikon baru yang membanggakan bagi Kota Solo. Masjid megah ini dihadiahkan oleh Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebagai lambang persahabatan antara Indonesia dan UEA.
Masjid ini merupakan sebuah hadiah yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia dan menjadi simbol kekuatan persahabatan antara dua negara.
Arsitekturnya menyerupai Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA. Rencananya, Masjid Raya Sheikh Zayed akan dibuka untuk umum pada Selasa (28/2/2023) mendatang. Lokasinya berada di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.
3. Stadion Manahan
Stadion Manahan yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto Nomor 1, Manahan, Kecamatan Banjarsari, merupakan kebanggaan warga Kota Solo. Dengan kapasitas 25.000 penonton, stadion yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 21 Februari 1998 ini, dulunya adalah lapangan pacuan kuda Kadipaten Mangkunegaran.
Stadion Manahan pernah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pada tahun 2011, sebuah event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya itu, stadion ini juga menjadi markas beberapa klub bola terkenal asal Kota Batik seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, hingga yang terkini Persis Solo.
4. Kereta uap Sepur Kluthuk Jaladara
Kereta uap Sepur Kluthuk Jaladara menjadi salah satu ikon Kota Solo yang menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Saat berwisata ke Kota Solo, traveler akan melihat kereta uap ini melintasi jalan raya. Menaiki kereta uap yang berusia lebih dari satu abad ini, wisatawan dapat merasakan sensasi naik kereta kuno di tengah jalan protokol Kota Solo.
Kereta Jaladara berangkat dari Stasiun Purwosari dan tiba di Stasiun Solo Kota dengan jarak sekitar 5,6 kilometer. Selama perjalanan, Sepur Kluthuk Jaladara akan berhenti di beberapa titik seperti Kampung Batik Kauman dan Loji Gandrong atau rumah dinas Wali Kota Solo.
Kereta Jaladara masih menggunakan bahan bakar kayu, sehingga dinamakan kereta kuno. Meskipun begitu, kereta uap ini tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik ketika berada di Kota Solo.
5. Taman Balekambang
Taman Balekambang yang telah berdiri sejak tahun 1921 menjadi ikon Kota Solo yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Usianya yang mencapai 102 tahun tak menyurutkan keberadaan obyek wisata ini hingga kini. Taman Balekambang awalnya merupakan hadiah dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo atau Mangkunegara VII untuk kedua putrinya, Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini.
Oleh karena itu, ketika berkunjung ke Taman Balekambang, wisatawan akan melihat dua patung di tengah taman dan di tengah kolam yang merupakan patung dari kedua putri Mangkunegara VII. Taman Balekambang terletak di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari dan masih menjadi destinasi wisata yang populer hingga saat ini.
6. Tugu Keris
Tugu Keris yang baru diresmikan pada tahun 2019 menjadi ikon baru Kota Solo. Berlokasi tepat di depan Terminal Tirtonadi, Tugu Keris memiliki bentuk keris dengan tinggi mencapai 25 meter. Menurut informasi dari situs Wonderful Indonesia, Tugu Keris terlihat megah dengan warna keemasan dari lempengan tembaga yang memperkuat keberadaan keris sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.
Filosofi Tugu Keris sebagai ikon Kota Solo ini merupakan bagian dari proyek Jembatan Tirtonadi, yang juga menjadi landmark baru di kota tersebut.
7. Tugu Lilin
Tugu Lilin, atau Tugu Kebangkitan Nasional, merupakan salah satu simbol kota Solo yang terletak di Jalan Wahidin Nomor 33, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan. Tugu ini dibangun untuk memperingati 25 tahun berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Usianya kini telah mencapai 133 tahun sejak dibangun pada tahun 1931 oleh wakil masyarakat Solo yang mengikuti Kongres Indonesia Raya I di Surabaya.
Tugu Lilin didesain menyerupai lilin sebagai simbol penerangan. Selain itu, Tugu Lilin juga digunakan sebagai lambang Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis).
8. Pasar Klewer
Pasar Klewer di Kota Solo merupakan ikon wisata belanja yang cukup populer dikalangan wisatawan. Pasar tradisional ini menawarkan berbagai macam produk seperti batik, kerajinan tangan, camilan khas Solo, dan lainnya dengan harga yang terjangkau. Karena itu, tak heran jika Pasar Klewer selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar kota.
Terlebih lagi, lokasinya yang sangat strategis dekat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung. Pasar Klewer menjadi salah satu destinasi wajib bagi para wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh khas Solo.