Yuk Traveller menjelajah berbagai Tempat Wisata di Ubud

Daniel Randy

Updated on:

Jika berkunjung ke Bali, kurang lengkap rasanya tanpa mengunjungi kawasan Ubud di Gianyar. Terkenal sebagai pusat tarian dan kerajinan tradisional Bali, Ubud memiliki keindahan alam yang menawan dengan hutan hujan dan terasering yang mengelilinginya.

Berbagai Tempat Wisata di Ubud

Oleh karena itu, Ubud dianggap sebagai salah satu kawasan wisata populer di Bali dengan banyak potensi wisata yang bisa dinikmati.

Monkey Forest Ubud

Salah satu daya tarik Monkey Forest Ubud sebagai tujuan liburan terletak pada keasrian hutan lindung yang dihuni oleh banyak kera. Di dalam kawasan hutan juga terdapat Pura Hindu bernama Pura Dalem Agung Padangtegal Ubud. Meskipun kera-kera di sini sudah jinak, pengunjung tetap harus memperhatikan beberapa adat istiadat dan larangan saat memasuki area hutan.

Tempat ini dapat ditemukan di Jalan Monkey Forest, Ubud, dan memiliki jam buka dari pukul 08.30-17.30 WITA. Pengunjung akan dikenai biaya masuk sebesar Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 40.000 untuk anak-anak berusia 3-12 tahun.

Pura Taman Saraswati

Pura Hindu ini didedikasikan untuk memuja Dewi Saraswati dan dikenal sebagai tempat wisata yang populer di kalangan pengguna Instagram karena memiliki kolam teratai yang indah mengelilingi bangunan pura. Teratai yang mekar membuat pura ini menjadi tempat foto yang sangat menarik dan megah.

Selain kolam teratai, pura ini juga memiliki panggung pertunjukan tari Bali yang sering menampilkan Tari Kecak. Alamat pura ini terletak di Jalan Kajeng, Ubud, Bali.

Meskipun tidak dikenakan biaya untuk masuk ke pura, ada biaya sebesar Rp75.000 per orang untuk menonton pertunjukan Tari Kecak.

Museum Neka Ubud

Museum ini memamerkan karya-karya legendaris dari seniman terkenal Indonesia, termasuk lukisan Tari Barong & Rangda karya Affandi, dengan bangunan yang menggabungkan gaya tradisional Bali dengan fasilitas museum modern. Lebih dari 300 lukisan dapat dilihat di sini, dan museum ini berlokasi di Jalan Raya Sanggingan Campuhan, Kedewatan, Kecamatan Ubud.

Setiap kunjungan akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp50.000 per orang, dan museum beroperasi setiap hari dari jam 09.00-17.00 Wita.

Museum ARMA

Museum ARMA (Agung Rai Museum of Art) menampilkan berbagai lukisan khas Bali dari berbagai zaman yang menarik untuk dilihat. Di samping itu, museum ini juga memiliki taman dengan kolam teratai dan tanaman anggrek yang teratur disusun, serta patung ukiran khas Bali.

Museum ini buka setiap hari mulai dari pukul 09.00 hingga 18.00 Wita, dengan biaya masuk sebesar Rp50.000 per orang untuk satu kali masuk.

Goa Gajah

Walaupun obyek wisata ini bernama Goa Gajah. Namun, jangan tertipu dengan namanya, karena kamu tidak akan menemukan seekor gajah di objek wisata ini. Nama Goa Gajah berasal dari adaptasi nama “Lwa Gajah” yang berarti tempat pertapaan para biksu umat Budha yang terletak di tepi sungai. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Goa Gajah sudah berdiri beberapa ratus tahun sebelum Masehi.

Tempat ini dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun, sehingga memberikan suasana yang sejuk dan asri. Kamu juga dapat melihat tempat pertapaan para biksu di salah satu sudut Goa Gajah.

Lokasi Goa Gajah Ubud terletak di sebelah barat Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Harga masuknya terjangkau, hanya Rp15.000 per orang.

Istana Ubud

Saat kamu memasuki pusat Ubud, tempat wisata ini akan mudah terlihat. Arsitektur megah dengan kilauan warna emas pasti akan menarik perhatianmu. Istana ini bernama Puri Saren Agung, atau lebih dikenal dengan nama Puri Ubud, merupakan kediaman dan pusat kegiatan bangsawan Ubud.

Setiap hari pukul 19.30 Wita, akan ada pentas kesenian tari seperti Tari Barong atau Tari Legong Keraton. Istana ini berlokasi di pusat Jalan Raya Utama Ubud dan kamu dapat masuk ke area istana tanpa biaya.

Museum Blanco Renaissance

Museum Blanco Renaissance, terletak di Ubud, didirikan atas keinginan Antonio Blanco, seorang pelukis, untuk memiliki museum yang akhirnya terwujud di Ubud. Museum ini memamerkan lukisan-lukisan fenomenal karya Antonio Blanco sendiri dan mencampurkan karakteristik budaya tradisional Bali dengan gaya melukis Eropa. Selain itu, pengelola museum menyediakan berbagai fasilitas bagi wisatawan seperti restoran, toko seni, toilet, dan ruang santai.

Museum ini terletak di Desa Campuan, Ubud Bali, dan buka setiap hari dari jam 09:00 – 17:00 Wita. Untuk masuk, wisatawan lokal akan dikenai biaya sebesar Rp 30.000 per orang, sedangkan wisatawan asing akan dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 per orang.

Tegalalang Rice Terrace

Bagi para pecinta alam, Sawah Terasering Tegalalang merupakan objek wisata yang wajib dikunjungi. Tempat ini menawarkan ruang hijau yang luas, lengkap dengan panorama alam khas Bali. Kamu dapat menikmati suasana pedesaan yang asri meskipun berada di tengah keramaian Ubud. Selain itu, kamu juga dapat menikmati makanan khas Bali sambil menikmati pemandangan yang indah di restoran yang tersedia di sepanjang jalan. Sawah Terasering Tegalalang terletak di Desa Tegalalang, Ubud.

Biasanya, kamu akan diminta memberikan kontribusi sekitar Rp 10.000 kepada warga lokal untuk dapat menikmati tempat ini.

Ubud Art Market

Ubud Art Market merupakan pusat belanja oleh-oleh khas Bali yang terletak di Ubud. Seperti namanya, tempat ini menyediakan aneka hasil seni karya masyarakat Bali yang dapat kamu beli. Barang-barang yang dijual di pasar ini antara lain baju kaos dengan sablon topeng barong Bali, perhiasan seperti cincin dan kalung perak dengan desain khas Bali, kain pantai, camilan khas Bali, lukisan, dan patung dengan ukiran khas Bali, serta masih banyak lagi.

Ubud Art Market berlokasi sangat dekat dengan Puri Ubud, tepatnya di Jalan Raya Ubud No.35. Pasar ini biasanya beroperasi dari pukul 04.00-18.00 Wita. Namun, sebaiknya bawa uang tunai karena mayoritas kios tidak menyediakan mesin debit.

Arung Jeram di Sungai Ayung

Bagi kamu yang mencintai wisata alam, cobalah melakukan arung jeram di Sungai Ayung, salah satu tempat arung jeram favorit bagi para wisatawan. Arung jeram ini dikategorikan sebagai kelas dua dan cocok untuk pemula, sehingga kamu tidak perlu khawatir untuk mencobanya. Selama perjalanan arung jeram, kamu akan disuguhkan panorama alam di sepanjang sungai.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat seni ukir khas Bali yang terukir pada dinding sungai Ayung. Kamu dapat mengunjungi lokasi arung jeram ini di Jalan Raya Ubud, Ubud, Kecamatan Ubud. Untuk mengikuti paket wisata arung jeram, kamu akan dikenai biaya sekitar Rp350.000-Rp550.000 per orang, tergantung dari jenis paket yang kamu pilih.

Bali Bird & Reptile Park

Taman ini merupakan salah satu pilihan wisata keluarga yang populer di Bali. Dengan luas dua hektar, taman ini memiliki sekitar 1000 jenis burung yang berbeda dari total 250 jenis. Selain burung, pengunjung juga bisa melihat dan mempelajari sekitar 2000 jenis tanaman tropis.

Di taman ini terdapat berbagai jenis reptil seperti komodo, ular, katak, dan buaya. Taman ini terletak di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, sekitar 11,3 km dari Ubud. Biaya masuk ke taman ini sekitar Rp 400.000 per orang.

Istana Tampak Siring

Deretan wisata sejarah di Ubud semakin ramai dengan keberadaan Istana Tampak Siring. Tempat ini sering menjadi tujuan Presiden dan tamu negara saat mengunjungi Bali. Istana ini awalnya dibangun pada tahun 1957 dan kemudian mengalami penambahan bangunan pada tahun 2003. Kompleks Istana Tampaksiring terdiri dari empat gedung utama, yakni Wisma Merdeka, Wisma Yudhistira, Wisma Negara, dan Wisma Bima.

Berlokasi di Jalan Tampaksiring, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, atau sekitar 15 km dari pusat Ubud. Untuk masuk ke kompleks istana, pengunjung dapat membayar sekitar Rp 30.000 per orang dari Pura Tirta Empul.

Pura Kehen

Di Bali, terdapat banyak candi peninggalan masa lampau yang dapat ditemukan, salah satunya adalah Pura Kehen. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1206 dan memiliki 11 tingkatan. Pura Kehen dianggap sebagai salah satu candi yang paling menarik di Bali karena memiliki ukiran-ukiran rumit pada dindingnya.

Lokasinya terletak di sebelah utara pusat kota Bangli, sekitar 30 menit perjalanan dari Ubud, yaitu di Jalan Sriwijaya, Bangli. Untuk masuk ke Pura Kehen, dikenakan biaya sekitar Rp 6.000 per orang.

Gunung Kawi

Gunung Kawi adalah situs candi yang diukir di dinding setinggi tujuh meter. Situs ini merupakan kompleks pemakaman Raja Anak Wungsu beserta istri-istrinya dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-11. Untuk mencapainya, kamu harus menuruni 371 anak tangga dan menikmati pemandangan sawah serta panorama alam khas Bali.

Lokasi situs ini berada di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dengan jarak 18 km dari Ubud. Biaya masuk sekitar Rp 15.000 yang sudah termasuk sewa kain sarung yang wajib digunakan saat memasuki wilayah ini.

Pura Gunung Lebah

Pura Gunung Lebah memiliki keunikan karena terletak di bawah jembatan Sungai Campuhan Ubud. Pura ini diduga dibangun pada abad ke-8 oleh seorang pendeta asal India bernama Rsi Markandeya. Sejarah pura ini erat kaitannya dengan nama desa Ubud. Pada awalnya, masyarakat membangun permukiman di sekitar pura karena banyaknya tanaman obat di daerah Sungai Campuhan.

Oleh karena itu, desa ini dinamai Ubud yang berasal dari kata “Ubad” yang berarti obat. Dewa yang dipuja di Pura Gunung Lebah adalah Dewa Danuring Gunung Batur. Pura ini memainkan peran dalam penyelenggaraan upacara pembersihan alam yang diadakan setiap 100 tahun.

Setiap upacara piodalan (upacara tahunan) di pura ini diselenggarakan, akan ada pertunjukan tari Calonarang Pura Gunung Lebah. Pura ini terletak di Jalan Raya Ubud, Sayan, Kabupaten Gianyar, dekat dengan Museum Blanco Renaissance.

Kamu tidak perlu membayar tiket masuk, tetapi kamu harus mengikuti aturan berpakaian yang berlaku.

Leave a Comment